Pemilu Amerika Serikat – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Kamis (10/12), melanjutkan upaya bentang panjangnya untuk merubah kekalahannya dari Presiden terpilih Joe Biden. Trump, di Gedung Putih, bersua dengan Jaksa Agung Texas Ken Paxton, yang berasal dari Partai Republik. Paxton mensupport gugatan negara komponen Pemilihan Akan Berita Terkini itu ke Mahkamah Agung untuk membatalkan jutaan bunyi di sebagian negara komponen yang dimenangkan Biden.
Sebagian ahli peraturan meragukan kans berhasil gugatan itu, namun Trump di Twitter mengatakan “Mahkamah Agung punya kans untuk menyelamatkan negara dari pelanggaran Pemilu terbesar dalam sejarah Twitter mengatakan klaim Trump “mengenai kecurangan pemilu masih dipertentangkan,” juga cuitan Trump lainnya yang menantang hasil pemilu 3 November sebagai “pemilu paling korup sejauh ini. Kita Menang.
Sebelumnya, Richard Nixon hampir lengser sebab dimakzulkan juga tapi segera mundur pada 1974, buntut dari kasus rekaman Watergate. Kemudian dua presiden lainnya sukses berkelit dari pemakzulan, adalah Andrew Johnson pada 1868 dan Bill Clinton tahun 1998. Keduanya sama-sama dibebaskan oleh Senat. Sementara itu, Trump merupakan presiden ketiga yang lolos dari pemakzulan adalah pada 2019. Dia juga dibebaskan Senat (yang dikendalikan fraksi Republik) pada 16 Januari 2020.
Pemilu Amerika Serikat Yang Memilih Priseden Selanjutnya
Sosok Joe Biden, sejak Presiden ke-46 AS. UU. Terpilih adalah tokoh yang kontras dengan Presiden Donald Trump. Petillones baru saja tiba di politik, dan mereka menyukai pendukung mereka karena mereka membawa semangat perubahan. Sementara Biden adalah politisi senior dengan pengalaman hampir setengah abad. Kemenangan bandar sbobet resmi pada Sabtu (7/11) di Pennsylvania meletakkannya di ambang batas 270 suara dari Universitas Pemilihan yang ia butuhkan untuk memenangkan Presidensi.
Sebagai presiden, Biden berjanji bahwa ia akan mencoba untuk menyatukan negara dan “memuatkan kekuatan” untuk memerangi pandemi Covid-19, membangun kembali kemakmuran ekonomi, menjamin perawatan medis untuk keluarga Amerika dan memberantas rasisme sistemik.
Tim kampanye Presiden Donald Trump akan kembali meminta Mahkamah Agung Amerika Serikat untuk membatalkan hasil pemilihan pada 3 November. Ini adalah upaya jangka panjang terakhir untuk menggulingkan proses seleksi dan menabur keraguan tentang legitimasi kemenangan presiden yang dipilih, Joe Biden.